tirto.id - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Ketum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh di Kantor DPP NasDem, Jakarta, Selasa (29/3/2022) lalu. Persamuhan tersebut membahas ancaman demokrasi di era kekinian hingga membuka peluang untuk berkoalisi.
"Terbuka sekali peluang dan opsi-opsi untuk saling berkoalisi dan sekali lagi di sini kami ingin berdiskusi, karena pada dasarnya baik dari Demokrat maupun NasDem memiliki garis-garis ideologi dan visi jangka panjang serupa," kata AHY seusai pertemuan dengan Surya Paloh, Selasa (29/3/2022) dikutip dari Antara.
Merespons itu, peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menilai, pertemuan AHY dan Paloh menjadi episode pembuka penjajakan potensi koalisi di Pemilu 2024.
"Semua kemungkinan terbuka sih sekarang," ujar Lucius kepada Tirto Selasa (5/4/2022).
Pertemuan kedua ketum parpol tersebut bisa diartikan sebagai upaya membaca peluang momentum Pemilu 2024, meski secara tahapan pencalonan presiden dan wakil presiden masih cukup lama.
"Maka setiap pertemuan politik para elite hanya akan berarti sebagai penjajakan saja," jelas Lucius. "Kepastian akan datang begitu figur calon dan parpol-parpol mulai merapatkan diri."
Menurut dia, koalisi Partai NasDem dan Demokrat sangat mungkin terjadi karena platform partai yang sama-sama nasionalis-demokratis. Dari sisi itu tak sulit bagi kedua partai untuk berkoalisi.
"Hanya saja dari sisi kekuatan, jumlah kursi mereka belum mencukupi untuk bisa melengkapi sendiri mencalonkan capres-cawapres [calon presiden dan wakil presiden],” tutur Lucius.
Dia juga memandang pertemuan AHY dan Paloh merupakan 'undangan' bagi parpol lain untuk memulai penjajakan koalisi baru. "Di mana nampaknya NasDem berharap bisa menjadi pusat kendali," kata Lucius.
Dihubungi terpisah, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, melihat pertemuan AHY dan Paloh bukan upaya membentuk poros baru.
"Saya melihatnya bukan soal poros baru, tapi saling menjajaki dan mendekati satu sama lain," kata Ujang kepada Tirto.
Menurut Ujang, pertemuan AHY dan Paloh untuk mendekatkan diri agar saling memahami satu sama lain di Pemilu 2024 mendatang. "Saat ini mereka masih pendekatan saja," tutur Ujang.
Dia menambahkan bahwa pertemuan ini bersifat taktis atau untuk kepentingan komunikasi dan saling mendekati satu sama lain."Soal poros baru masih belum tentu. Karena peta dan pola koalisi yang dibangun partai-partai politik juga belum kelihatan," terang Ujang.
Ujang memperkirakan ke depan AHY dan Paloh bakal bertemu dengan ketum-ketum partai politik (parpol) lainnya guna membangun kesepahaman serupa.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Fahreza Rizky